Preaload Image
Back

SEJARAH SINGKAT SIT FATHONA

SEJARAH SINGKAT

SIT Fathona adalah sebuah komunitas sekolah yang berdiri di bawah naungan Yayasan Pendidikan Frania. Berawal dari sebuah TK bernama TK Frania yang didirikan di Kota Palembang pada tahun 2003, kini SIT Fathona telah memiliki 9 cabang sekolah mulai dari jenjang TK hingga SMP.

SIT Fathona adalah sekolah yang berfokus dalam pembinaan karakter anak sesuai dengan nilai-nilai Al-Qur’an dan Hadits. Dengan program kurikulum khas Fathona yang akan menumbuhkan kemampuan anak dalam berkomunikasi, berkolaborasi, bernalar kritis, inovatif, kreatif dan adaptif dengan tetap memegang teguh nilai-nilai Islam.

Ali bin Abu Thalib RA pernah berkata, “Ajarilah anak-anakmu sesuai dengan zamannya, karena mereka hidup di zaman mereka bukan pada zamanmu. Sesungguhnya mereka diciptakan untuk zamannya, sedangkan kalian diciptakan untuk zaman kalian”.

Sejalan dengan ungkapan tersebut, SIT Fathona Kami juga terus berupaya berinovasi untuk mengoptimalkan semua aspek pendidikan untuk anak agar lebih siap untuk menghadapi tantangan di masa depan.

9
Cabang SIT Fathona
1200
Siswa
125
Karyawan

PROFIL SINGKAT SIT FATHONA

PROFIL SINGKAT
Nama Yayasan Yayasan Pendidikan Frania
Pembina Yayasan Apran Abdi, S.S.
Ketua Yayasan Kurniah, S.T.
Nama Sekolah Sekolah Islam Terpadu Fathona
Tahun Berdiri 2003
Jumlah Cabang 9
Jumlah Siswa +/- 1200 Siswa
Jumlah Karyawan +/- 125 Karyawan
Website www.fathona.sch.id

VISI SIT FATHONA

VISI

Menjadi Sekolah Islam Terpadu Berbasis Genetik (STIFIn) yang Berkarakter Islami & Unggul di Dunia

MISI SIT FATHONA

MISI
  1. Mencetak generasi berkarakter Islami, pencinta dan penghafal A-Qur’an.
  2. Unggul berkompetensi di bidang Matemetika 7 Sains.
  3. Unggul berkompetensi di bidang Tiga Bahasa (Indonesia, Arab, Inggris).
  4. Mampu memetakan & mengembangkan potensi genetik seluruh stakeholder.
  5. Mampu menjadikan sekolah sebagai “Learning Center” bagi seluruh Stakeholder.

PROGRAM UNGGULAN SIT FATHONA

PROGRAM UNGGULAN

METODE UMMI

METODE UMMI

Metode Ummi merupakan metode membaca al-Qur’an dengan menggunakan pendekatan bahasa ibu, yaitu caranya langsung dibaca tanpa dieja, mengulang-ulang kata atau kalimat dalam situasi dan kondisi yang berbeda-beda.

Pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran Al – Qur’an Metode Ummi adalah pendekatan bahasa ibu, dan pada hakikatnya pendekatan bahasa ibu itu ada 3 unsur :

  1. Direct Method (Langsung), yaitu langsung dibaca tanpa dieja/diurai atau tidak banyak penjelasan. Atau dengan kata lain learning by doing, belajar dengan melakukan secara langsung.
  2. Repetition (Diulang-Ulang), Bacaan Al-Qur’an akan semakin kelihatan keindahan, kekuatan, dan kemudahannya ketika kita mengulang-ulang ayat atau surat dalam Al-Qur’an. Begitu pula seorang ibu dalam mengajarkan bahasa kepada anaknya. Kekuatan, keindahan, dan kemudahannya juga dengan mengulang-ulang kata atau kalimat dalam situasi dan kondisi yang berbeda-beda.
  3. Affection (Kasih Sayang Yang Tulus), Kekuatan cinta, kasih sayang yang tulus, dan kesabaran seorang ibu dalam mendidik anak adalah kunci kesuksesannya. Demikian juga seorang guru yang mengajar Al-Qur’an jika ingin sukses hendaknya meneladani seorang ibu agar guru juga dapat meyentuh hati siswa mereka.

Dalam pembelajaran Al-Qur’an Metode Ummi, ada 7 tahapan pembelajaran yang harus dijalankan secara berurutan. Tahapan-tahapan tersebut adalah :

  1. Pembukaan, adalah kegiatan pengkondisian para siswa untuk siap belajar, dilanjutkan dengan salam pembuka dan membaca do’a pembuka belajar Al-Qur’an bersama-sama.
  2. Apersepsi, adalah mengulang kembali materi yang telah diajarkan sebelumnya untuk dapat dikaitkan dengan materi yang akan diajarkan pada hari ini.
  3. Penanaman Konsep, adalah proses menjelaskan materi/pokok bahasan yang akan diajarkan pada hari ini.
  4. Pemahaman, adalah memahamkan kepada anak terhadap konsep yang telah diajarkan dengan cara melatih anak untuk membaca contoh-contoh yang tertulis dibawah pokok bahasan.
  5. Keterampilan/Latihan, adalah melancarkan bacaan dengan cara mengulang-ulang contoh atau latihan yang ada pada halaman pokok bahasan dan halaman latihan.
  6. Evaluasi, adalah pengamatan sekaligus penilaian melalui buku prestasi terhadap kemampuan dan kualitas bacaan anak satu persatu.
  7. Penutup, adalah pengkondisian anak untuk tetap tertib kemudian membaca do’a penutup dan diakhiri dengan salam penutup dari Ustadz atau Ustadzah.

ISLAMIC CHARACTER BUILDING BERBASIS 10 MUWASHOFAT

ISLAMIC CHARACTER BUILDING

Pembinaan karakter Islami siswa di SIT Fathona berbasis pada 10 muwashofat karakter muslim yang tangguh

PEMETAAN POTENSI GENETIK DENGAN METODE STIFIN

PEMETAAN POTENSI GENETIK

STIFIn merupakan sebuah metode yang digunakan untuk mengidentifikasi mesin kecerdasan manusia berdasarkan sistem operasi otak yang dominan dan dapat diketahui dengan memindai sidik jari. Metode STIFIn tersusun dari teori-teori psikologi, neuroscience, dan ilmu sumber daya manusia yang akan membantu kita mengenali dan memahami karakter dan kepribadian setiap manusia. Sesuai dengan namanya, dalam STIFIn terdapat 5 mesin kecerdasan, yaitu : Sensing, Thinking, Intuiting, Feeling, dan Insting.